|
Tata Cara Shalat Ayat
Masalah 1519: Shalat Ayat
berjumlah dua rakaat dan setiap rakaatnya memiliki lima kali rukuk. Caranya
adalah setelah berniat, kita mengucapkan Takbiratul Ihram, lalu membaca al-Fatihah
dan satu surah sempurna. Setelah itu, kita melakukan rukuk. Setelah bangun dari
rukuk, kita membaca al-Fatihah dan satu surah sempurna lagi, lalu melakukan
rukuk lagi. Dan begitu seterusnya hingga lima kali. Setelah bangun dari rukuk
kelima, kita melakukan sujud dua kali. Setelah bangun dari sujud (kedua), kita
mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama. Lalu kita membaca tasyahud dan
mengucapkan salam.
Masalah 1520: Dalam mengerjakan
shalat Ayat, setelah berniat, mengucapkan Takbiratul Ihram, dan membaca al-Fatihah,
kita dapat membagi satu surah ke dalam lima bagian dan membaca satu ayat atau
lebih, lalu kita melakukan rukuk. Setelah bangun dari rukuk, kita meneruskan
bacaan bagian kedua surah tersebut tanpa perlu membaca al-Fatihah lagi, lalu
melakukan rukuk. Demikian seterusnya, dan kita menyempurnakan bacaan surah
tersebut sebelum melakukan rukuk kelima. Misal, dengan niat membaca surah at-Tauhid,
kita membaca [بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ]
dan melakukan rukuk, lalu kita berdiri seraya membaca [قُلْ
هُوَاللهُ اَحَدٌ] dan melakukan rukuk, selanjutnya kita
berdiri seraya membaca [اَللهُ
الصَّمَدُ] dan melakukan rukuk, lalu kita berdiri seraya
membaca [لَمْ
يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ] dan melakukan rukuk, dan
selanjutnya kita berdiri lagi seraya membaca [وَلَم
ْيَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ] dan melakukan rukuk kelima.
Setelah bangun dari rukuk tersebut, kita melakukan sujud dua kali. Setelah itu,
kita juga mengerjakan rakaat kedua seperti dalam rakaat pertama. Setelah
melakukan sujud kedua (pada rakaat kedua), kita membaca tasyahud dan mengucapkan
salam.
Masalah 1521: Jika dalam shalat
Ayat kita membaca lima kali al-Fatihah dan lima kali surah dalam satu rakaat
serta sekali al-Fatihah dan satu surah dengan dibagi menjadi lima bagian dalam
rakaat yang lain, maka hal itu tidak ada masalah.
Masalah 1522: Segala sesuatu yang
diwajibkan dan disunahkan dalam shalat-shalat wajib harian diwajibkan dan
disunahkan juga dalam shalat Ayat. Akan tetapi, dalam shalat Ayat, disunahkan
kita mengucapkan “as-sholâh” sebanyak tiga kali sebagai ganti ganti dari azan
dan iqamah.
Masalah 1523: Disunahkan kita
membaca [سَمِعَ اللهُ
لِمَنْ حَمِدَهُ] setelah rukuk kelima dan kesepuluh.
Begitu juga disunahkan membaca takbir sebelum dan sesudah melakukan rukuk. Akan
tetapi, tidak disunahkan membaca takbir setelah rukuk kelima dan kesepuluh
dengan niat takbir setelah setelah rukuk, dan disunahkan membacanya dengan niat
takbir sebelum melakukan sujud.
Masalah 1524: Disunahkan membaca
qunut sebelum melakukan rukuk kedua, keempat, keenam, kedelapan, dan kesepuluh.
Dan jika kita hanya membaca sekali qunut sebelum rukuk kesepuluh saja, maka hal
itu sudah cukup.
Masalah 1525: Jika dalam
mengerjakan shalat Ayat kita ragu telah mengerjakan berapa rakaat dan kita tidak
dapat mengingat-ingatnya kembali, maka shalat Ayat tersebut adalah batal.
Masalah 1526: Jika kita memiliki
sangkaan tentang jumlah rakaat dan amalan-amalan tertentu dalam shalat Ayat,
maka kita harus bertindak sesuai dengan sangkaan tersebut.
Masalah 1527: Jika mushalli ragu
apakah ia sedang dalam rukuk terkahir untuk rakaat pertama atau dalam rukuk
pertama untuk rakaat kedua dan ia tidak dapat mengingat-ingat kembali, maka
shalatnya adalah batal. Akan tetapi, jika—misalnya—ia ragu apakah telah
melakukan empat kali atau lima kali rukuk, dalam hal ini apabila ia belum
membungkuk untuk melakukan sujud, maka ia harus melakukan rukuk yang diragukan
apakah sudah dikerjakan atau belum itu, dan apabila ia telah membungkuk untuk
melakukan sujud, maka tidak perlu ia memperhatikan keraguannya itu.
Masalah 1528: Setiap rukuk dalam
shalat Ayat adalah rukun. Dengan ini, jika rukuk tersebut ditambah atau
dikurangi, baik secara sengaja atau tidak sengaja, maka shalat Ayat itu adalah
batal.
|